Ngoding Lancar, Mata Aman: Kenali Gejala Mata Kering Sebelum Terlambat

Sebagai web developer, menatap layar adalah bagian dari rutinitas hidup. Dari pagi hingga larut malam, yang biasa aku lihat bukan lagi suguhan hiburan video atau serial tv, tapi deretan ratusan baris code, console error bugs, dan preview web di berbagai layar.

Setiap hari, aku menghabiskan waktu minimal 8 jam di depan layar monitor laptop. Itu pun belum termasuk waktu luang yang aku dedikasikan untuk sekedar iseng buka GitHub ketika mencari source code, scroll forum Stack Overflow untuk memecahkan masalah, atau ngecek update framework terbaru. Kadang, waktu seakan meleleh dan terselip begitu saja di antara baris-baris tumpukan kode ini. Membuatku makin lupa untuk selalu menjaga diri.

Awalnya, semua terasa baik-baik saja. Sampai akhirnya aku menyadari satu hal kecil yang lama-lama jadi gangguan besar. Mata terasa berat, menjadikan fokus dan ngoding jadi kurang akurat.

Ketika Mata Mulai “Nge-Bug

Aku mulai merasa mataku cepat lelah, kadang perih, dan sering terasa sepet, apalagi setelah seharian full debugging dan menulis ratusan deretan kode. Bahkan, saat sedang ngoding malam-malam, layar terasa lebih menyilaukan dari biasanya. Fokus mulai terganggu, dan kepala pun ikut tegang. Seakan-akan mata ini mulai “nge-bug” seperti kode error yang tidak berjalan sebagaimana semestinya.

Kondisi ini sempat aku anggap biasa saja. Mungkin cuma butuh tidur atau hanya kelelahan. Tapi ternyata, setelah bangun tidur pun, sensasinya masih ada. Keesokan harinya dan seterusnya, masih terulang kembali. Setelah baca-baca dan diskusi sama istriku yang lebih sadar soal kesehatan, aku akhirnya paham akan satu hal. Gejala ini adalah tanda-tanda mata kering.

Gejala Mata Kering yang Sering Dianggap Remeh

Bagi para tech enthusiast atau siapa pun yang hidupnya gak bisa jauh dari monitor, ada tiga gejala yang perlu banget diperhatikan:

  • Mata Sepet (Terasa kering dan kurang cairan)
  • ⁠Perih (Mata nyeri saat berkedip atau saat menatap layar lama)
  • ⁠Lelah (Padahal belum banyak kerja, mata terasa berat dan gak fokus)

Tiga hal ini awalnya bisa muncul perlahan. Tapi kalau terus dibiarkan, bisa bikin performa kerja drop karena sangat mengganggu. Bayangkan saja lagi ngejar deadline, lalu tiba-tiba gak bisa konsentrasi cuma karena mata gak nyaman. Ngetik jadi lambat, otak lemot karena gak fokus, dan hasil kerja jadi gak maksimal.

Sebagai webdev, aku terbiasa harus serba cepat mengatasi bug dan error. Tapi soal tubuh sendiri, terutama mata, aku sering kali terlalu cuek. Padahal, mata kering bisa memperburuk kondisi kalau gak segera ditangani.

Kebiasaan Developer yang Rentan Picu Mata Kering

Setelah refleksi sejenak dan baca cukup banyak artikel medis, aku sadar kalau pola kerja webdev memang sangat rawan bikin mata kekurangan pelumas alami. Berikut beberapa penyebab umum yang sering terjadi.

  • Menatap layar terlalu lama tanpa jeda
    Penyebab ini adalah yang paling sering aku alami. Aku sering lupa waktu saat fokus ngoding, apalagi kalau lagi asyik ngulik fitur baru. Aku juga kadang sering penasaran dan greget jika ada bugs yang belum teratasi. Hal ini menyebabkan jam kerja dan waktu menatap layar jadi nambah.
  • Kurang berkedip
    Kalu kurang berkedip adalah penyebab yang paling gak terasa. Biasanya saat seseorang fokus, frekuensi berkedip turun drastis. Padahal berkedip itu penting banget untuk melembapkan mata. Memang hal ini sangat sepele, tapi sebenarnya cukup penting bagi mata.
  • Ruangan ber-AC atau minim ventilasi
    Di ruangan seperti ini, kelembapan udara jadi rendah, bikin mata lebih cepat kering. Memang ruangan ber-AC bikin kerja jadi super nyaman, tapi hal ini membuat mata menjadi “korban” yang sering tersepelekan.
  • Kebiasaan begadang
    Mata juga butuh istirahat, bukan hanya otak. Bagiku, ngoding memang sangat menguras otak, tapi selama ini aku gak sadar jika mata juga menjadi “tools” yang sama pentingnya. Padahal, ketika otak bekerja, mata juga bekerja. Ketika otak lagi sejenak beristirahat misal nonton video, otak cukup rileks beristirahat, tapi mata tetap bekerja seperti biasa.

Teteskan INSTO Dry Eyes untuk Mata Lebih Fresh

Setelah sekian lama, akhirnya aku menemukan solusi mudah dan aman untuk masalah ini yaitu menggunakan tetes mata INSTO Dry Eyes. Seperti namanya, tetes mata ini khusus untuk mengatasi gejala mata kering. Aku biasanya pakai dua atau tiga kali sehari, terutama sebelum dan setelah sesi kerja panjang.

Yang menarik, sekarang INSTO Dry Eyes hadir dengan kemasan baru yang lebih modern dan ringkas. Cocok dimasukkan ke dalam pouch laptop atau bahkan saku jaket. Jadi saat mata mulai sepet atau perih di situasi apapun, tinggal teteskan sebentar dan lanjut kerja tanpa terganggu.

Insto Dry Eyes Kemasan Baru
Insto Dry Eyes Kemasan Baru

Efeknya pun terasa cepat. Dalam beberapa menit, mata terasa lebih segar, gak berat, dan aku bisa lebih fokus kembali. Rasanya seperti memperbaiki bugs dan refresh ke mata sendiri.

Tambahan “Best Practice” untuk Developer

Selain pakai tetes mata INSTO Dry Eyes, aku juga mulai menerapkan beberapa “best practice” sederhana untuk menjaga kesehatan mata. Berikut ini beberapa best practice versiku sebagai web developer.

  1. Rule 20-20-20
    Rule ini sangat sederhana tapi butuh konsistensi. Caranya, yaitu setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini semacam cooldown untuk mata supaya mata punya cukup waktu untuk beristirahat sejenak.
  2. Gunakan dark mode
    Supaya mata gak cepat lelah dan silau, gunakan dark mode untuk urusan ngoding. Dengan dark mode, pancaran cahaya yang dikeluarkan bisa lebih sedikit dan mengurangi kesilauan mata. Apalagi ketika ngoding di malam hari. Meski dark mode membantu mengurangi silau, tetap penting atur kontras dan brightness.
  3. Pasang filter blue light atau gunakan kacamata anti radiasi
    Selain dark mode, ada juga fitru blue light untuk mengurangi cahaya biru. Hal ini bisa membantu mengurangi kelelahan visual, terutama kalau sering kerja malam.
  4. Minum cukup air dan jaga pola tidur
    Mata juga butuh hidrasi dan istirahat, sama seperti sistem tubuh lainnya. Jadi, ketika kerja biasakan untuk selalu menyiapkan bekal minum. Atur jadwal kerja dan jangan terlalu sering lembur tanpa terkontrol.
  5. Tetesin INSTO Dry Eyes
    Seperti kita install plugin atau framework buat bantu kerja coding, tetes mata adalah “tool” untuk bantu kerja mata kita. Dengan tetes mata, setidaknya kita turut me-maintenance kesehatan mata.

Jangan Sepelein Kesehatan Mata

Mata adalah alat utama kita untuk membaca, menulis kode, menganalisis UI Web, dan menyelesaikan proyek. Kalau sampai bermasalah, bukan cuma produktivitas yang terganggu, tapi juga kualitas hidup.

Jadi, sebagai sesama pejuang kode, aku ingin berbagi satu pesan penting, #MataKeringJanganSepelein. Tetesin #InstoDryEyes sebelum mata “crash” dan bikin sistem kerja kita error. Karena error di kode bisa diperbaiki dengan debugging. Tapi kalau mata rusak karena kelalaian sendiri, proses “recovery“-nya jauh lebih rumit.

Kalau kamu punya rekan sesama developer yang sering begadang dan mengeluh matanya pedih, boleh banget share artikel ini. Kita jago ngebangun sistem, sekarang saatnya juga jago menjaga sistem tubuh sendiri.

Stay sharp, keep coding and jangan lupa rawat matamu.

Share Artikel:
0 0 votes
Rating Artikel
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments